Sabtu, 15 November 2014

MACAM MACAM ONGKOS

4. MACAM MACAM ONGKOS 4.1 Macam-macam Ongkos Pengertian Ongkos Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran. Ongkos produksi dibedakan menjadi: a. Ongkos Produksi Jangka Pendek Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variable. jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variable. Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut : • Economics of Scale / Increasing Returns to Scale Kurva LRAC bergerak ke kanan semakin menurun. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi sehingga terjadi penghematan ongkos produksi. Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah. Faktor-faktor yang merupakan Economics Scale sebagai berikut : a.Spesialisasi faktor-faktor produksi. b. Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar. c. Hasil dari produk sampingan. d. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya. • Diseconomics of Scale / Decreasing Returns to Scale Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efisien, sehingga produktivitasnya menurun. Akibatnya ongkos produksi menaik. Hal ini terlihat pada Kurva LRAC sisi kanan menaik. b. Ongkos Produksi Jangka Panjang Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, misalnya alat untuk membuat bahan-bahan produksi tersebut agar hasil produksi yang dibuat cepat terselesaikan. Dengan menerapkan system ini tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable. Dari pengertian di atas yang secara umum diungkapkan terdapat juga 2 macam pengertian ongkos yaitu: 1. Economic Cost (Biaya Ekonomi), yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu. 2. Accounting Cost (Biaya Akuntan), yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah: a.Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan b. Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan Contohya: adalah perusahaan rokok Djarum super yang mengiklankan produk rokoknya melalui media elektronik seperti iklan yang ada di televise. Maka perusahaan tersebut harus membayar biaya ongkos produksi iklan tersebut. Selain untuk membayar iklan pastinya perusahaan rokok tersebut membutuhkan bahan-bahan untuk membuat rokok tersebut, seperti kertas rokok dan tembakaunya. Maka perusahaan akan mengeluarkan uang untuk ongkos kertas yang diperlukan dan tembakaunnya. Macam-macam ongkos adalah sebagai berikut: a.Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb. b.Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb. c.Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC. d. Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output e. Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. AVC = TVC / Q f. Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. ATC = TC / Q g. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q 4.2 Kurva Ongkos Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan. Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang Gambar 2. KurvaBiaya Total Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata Gambar 4. Long Run Average Cost Curve Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi 4.3 Penerimaan Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue). Macam-macam penerimaan : a.Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan outputnya. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi). b.Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. 4.4 Keuntungan Maksimal Keuntungan maximum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan maksimal dapat dibagi menjadi 3 yaitu : a.Pendekatan Total b.Pendekatan Marginal c. Pendekatan Rata-Rata Pendekatan Total Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut: a. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum. b. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. Pendekatan Marginal Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC). Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya. Pendekatan Rata-rata Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.

Rabu, 22 Oktober 2014

Perhitungan Pendapatan Nasional


 Perhitungan Pendapatan Nasional
(Marsono,ME)

Beberapa perhitungan pendapatan nasional yang dapat dilakukan adalah;
1.    Pendekatan hasil produksi (product approach)
2.    Pendekatan pendapatan ( income approach)
3.    Pendekatan pengeluaran ( expenditure approach)

*      Pendekatan produksi dapat dilakukan dengan dua cara:
a.       Menghitung nilai akhir (final goods)
b.      Menghitung nilai tambah (value added)
Contoh:  Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Produksi
Produsen
Hasil
Nilai akhir
Nilai tambah
Produsen 1
Kapas
225
225
Produsen II
Benang
460
235
Produsen III
Kain
840
380
Produsen IV
Pakaian
1300
460

Jumlah nilai tambah
1300

Keterangan:
 masing-masing produsen memberikan kontribusi nilai tambah, petani kapas menyumbangkan sebesar 225 (225-0), pengusaha benang sebesar 235, pengusaha kain menyumbangkan sebesar 380, pengusaha pakaian sebesar 460.
Perhitungan PDB berdasarkan 11 lapangan usaha
Sektor Usaha
Nilai
1.       Pertania,peter,kehut,dan perik
200
2.       pertamb angan dan penggalian
400
3.       Industri
300
4.       Listrik, gas dan air minum
250
5.       Bangunan
100
6.       Perdagangan
200
7.       Pengangkutan dan komunikasi
 300
8.       Bank dan Lembaga keuangan lainnya
350
9.       Sewa rumah
100
10.   Pemerintah dan pertahanan
  50
11.   Jasa-jasa
  75
Jumlah GDP
1325

*      Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pendapatan
Perhitungan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data pendapatan yang diperoleh rumah tangga- rumah tangga keluarga.
Contoh tabel:
Pendapatan
Nilai
Pengeluaran
Nilai
1.       Upah dan gaji
200
Konsumsi
300
2.       Sewa
100
Investasi
   50
3.       Bunga
50
Pemerintah
100
4.       Laba
150
Ekspor Netto(X-M)
  50
PN atas dasar biaya factor produksi
500
Pengeluaran
500

Atau secara matematis dilukiskan sbb: Y at factor= Yw + Yr + Yi + Yp

*      Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan ini dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, perdagangan luar negeri.
Secara matematis ditulis Y = C + I + G + (X-M)

4. Pasar Persaingan Tidak Sempurna


4. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
(Marsono, ME)
Pasar persaingan tidak sempurna (Monopoli, Duopoli,Oligopoli, Monopolistik, Monopsoni, Duopsoni, Oligopsoni).
1.         Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada fihak lain yang menyainginya, ini adalah kasus monopoli murni namun dalam kenyataannya sulit mendapatkan contoh monopoli murni, walaupun secara langsung tidak ada yg menyaingi namun secara tdk langsung masih ada persaingan dari perusahaan lain. Pasar monopoli berarti hanya ada satu penjual atau produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya monopoli:
a.       Faktor alam
b.      Faktor hukum/hak cipta/hak paten
c.       Penguasaan bahan mentah strategis
d.      Terbatasnya pasar

Ciri-ciri pasar monopoli:
a.       Satu perusahaan banyak pembeli
b.      Tidak adanya produk substitusi
c.       Adanya hambatan memasuki pasar (closed entry)
d.      Monopolis menentukan harga pasar (price setter), pemerintah tidak ikut campur tangan
e.       Keuntungan terpusat pada satu perusahaan

Kebaikan pasar monopoli:
a.       Dapat melakukan penelitian dan pengembangan
b.      Dapat melakukan spesialisasi.
c.       Mendapatkan bahan mentah yang relative murah
d.      Dapat menggunakan teknologi yang canggih
Sedangkan kelemahannya adalah:
a.       Menciptakan ketidakadilan
b.      Adanya unsur eksploitasi baik terhadap konsumen maupun pemilik factor produksi
c.       Pemborosan atas penggunaan sumber daya ekonomi
d.      Tidak memberi kesempatan kepada perusahaan lain untuk tumbuh dan berkembang
e.       Laba sebagian besar hanya dinikmati oleh orang yang bergabung di dalamnya.

Keterangan:
1.Perusahaan monopoli kurva permintaan yang dihadapi adalah kurva permintaan pasar, yang berarti produsen dapat mempengaruhi harga. Sehingga untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara menentukan harga jual.
2.Keuntungan maksimum tercapai pada tingkat Q* dan P* yaitu dimana MR=MC
3.Keuntungan total yaitu yang ditandai garis-garis
4. Penerimaan total OP* X OQ* sedangkan biaya total OQ* X OC
4.Excess profit (keuntungan lebih) bisa berlaku untuk jk. Pendek maupun panjang, karena tidak ada perusahaan yang masuk. 




Keterangan:  Dalam jangka pendek perusahaan  akan mengalami rugi, kalau pemerintah memberikan subsidi terus menerus.

Kebijakan pemerintah dalam rangka mengurangi dampak adanya monopoli:
a.    Peraturan pemerintah yang melarang munculnya monopoli
b.   Mendirikan perusahaan tandingan
c.    Membuka pintu masuk bagi barang impor
d.   Penetapan harga pemerintah seperti harga maksimum untuk melindungi konsumen
e.    Penetapan pajak oleh pemerintah
f.    Pemberian subsidi agar harga tidak terlalu tinggi