Rabu, 22 Oktober 2014

Perhitungan Pendapatan Nasional


 Perhitungan Pendapatan Nasional
(Marsono,ME)

Beberapa perhitungan pendapatan nasional yang dapat dilakukan adalah;
1.    Pendekatan hasil produksi (product approach)
2.    Pendekatan pendapatan ( income approach)
3.    Pendekatan pengeluaran ( expenditure approach)

*      Pendekatan produksi dapat dilakukan dengan dua cara:
a.       Menghitung nilai akhir (final goods)
b.      Menghitung nilai tambah (value added)
Contoh:  Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Produksi
Produsen
Hasil
Nilai akhir
Nilai tambah
Produsen 1
Kapas
225
225
Produsen II
Benang
460
235
Produsen III
Kain
840
380
Produsen IV
Pakaian
1300
460

Jumlah nilai tambah
1300

Keterangan:
 masing-masing produsen memberikan kontribusi nilai tambah, petani kapas menyumbangkan sebesar 225 (225-0), pengusaha benang sebesar 235, pengusaha kain menyumbangkan sebesar 380, pengusaha pakaian sebesar 460.
Perhitungan PDB berdasarkan 11 lapangan usaha
Sektor Usaha
Nilai
1.       Pertania,peter,kehut,dan perik
200
2.       pertamb angan dan penggalian
400
3.       Industri
300
4.       Listrik, gas dan air minum
250
5.       Bangunan
100
6.       Perdagangan
200
7.       Pengangkutan dan komunikasi
 300
8.       Bank dan Lembaga keuangan lainnya
350
9.       Sewa rumah
100
10.   Pemerintah dan pertahanan
  50
11.   Jasa-jasa
  75
Jumlah GDP
1325

*      Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pendapatan
Perhitungan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data pendapatan yang diperoleh rumah tangga- rumah tangga keluarga.
Contoh tabel:
Pendapatan
Nilai
Pengeluaran
Nilai
1.       Upah dan gaji
200
Konsumsi
300
2.       Sewa
100
Investasi
   50
3.       Bunga
50
Pemerintah
100
4.       Laba
150
Ekspor Netto(X-M)
  50
PN atas dasar biaya factor produksi
500
Pengeluaran
500

Atau secara matematis dilukiskan sbb: Y at factor= Yw + Yr + Yi + Yp

*      Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan ini dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, perdagangan luar negeri.
Secara matematis ditulis Y = C + I + G + (X-M)

4. Pasar Persaingan Tidak Sempurna


4. Pasar Persaingan Tidak Sempurna
(Marsono, ME)
Pasar persaingan tidak sempurna (Monopoli, Duopoli,Oligopoli, Monopolistik, Monopsoni, Duopsoni, Oligopsoni).
1.         Monopoli
Monopoli adalah suatu keadaan di mana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada fihak lain yang menyainginya, ini adalah kasus monopoli murni namun dalam kenyataannya sulit mendapatkan contoh monopoli murni, walaupun secara langsung tidak ada yg menyaingi namun secara tdk langsung masih ada persaingan dari perusahaan lain. Pasar monopoli berarti hanya ada satu penjual atau produsen yang berhadapan dengan banyak pembeli.
Faktor yang mempengaruhi timbulnya monopoli:
a.       Faktor alam
b.      Faktor hukum/hak cipta/hak paten
c.       Penguasaan bahan mentah strategis
d.      Terbatasnya pasar

Ciri-ciri pasar monopoli:
a.       Satu perusahaan banyak pembeli
b.      Tidak adanya produk substitusi
c.       Adanya hambatan memasuki pasar (closed entry)
d.      Monopolis menentukan harga pasar (price setter), pemerintah tidak ikut campur tangan
e.       Keuntungan terpusat pada satu perusahaan

Kebaikan pasar monopoli:
a.       Dapat melakukan penelitian dan pengembangan
b.      Dapat melakukan spesialisasi.
c.       Mendapatkan bahan mentah yang relative murah
d.      Dapat menggunakan teknologi yang canggih
Sedangkan kelemahannya adalah:
a.       Menciptakan ketidakadilan
b.      Adanya unsur eksploitasi baik terhadap konsumen maupun pemilik factor produksi
c.       Pemborosan atas penggunaan sumber daya ekonomi
d.      Tidak memberi kesempatan kepada perusahaan lain untuk tumbuh dan berkembang
e.       Laba sebagian besar hanya dinikmati oleh orang yang bergabung di dalamnya.

Keterangan:
1.Perusahaan monopoli kurva permintaan yang dihadapi adalah kurva permintaan pasar, yang berarti produsen dapat mempengaruhi harga. Sehingga untuk memaksimalkan keuntungan dengan cara menentukan harga jual.
2.Keuntungan maksimum tercapai pada tingkat Q* dan P* yaitu dimana MR=MC
3.Keuntungan total yaitu yang ditandai garis-garis
4. Penerimaan total OP* X OQ* sedangkan biaya total OQ* X OC
4.Excess profit (keuntungan lebih) bisa berlaku untuk jk. Pendek maupun panjang, karena tidak ada perusahaan yang masuk. 




Keterangan:  Dalam jangka pendek perusahaan  akan mengalami rugi, kalau pemerintah memberikan subsidi terus menerus.

Kebijakan pemerintah dalam rangka mengurangi dampak adanya monopoli:
a.    Peraturan pemerintah yang melarang munculnya monopoli
b.   Mendirikan perusahaan tandingan
c.    Membuka pintu masuk bagi barang impor
d.   Penetapan harga pemerintah seperti harga maksimum untuk melindungi konsumen
e.    Penetapan pajak oleh pemerintah
f.    Pemberian subsidi agar harga tidak terlalu tinggi