Selasa, 20 Oktober 2015

C.OPPORTUNITY COST

C.OPPORTUNITY COST
(Marsono,ME)
  Opportunity Cost untuk memilih sesuatu atau aktivitas tertentu adalah nilai dari alternative terbaik yang hilang. Kadang opportunity cost dapat diukur dengan uang, meskipun kita akan lihat bahwa uang hanyalah sebagian dari opportunity cost. Berapa kali Anda pernah mendengar orang mengatakan bahwa dia melakukan sesuatu karena tidak ada alternative lain yang lebih baik? Anda kuliah juga dengan alasan yang sama: kuliah Nampak lebih menarik dibandingkan alternative lainnya.
  Opportunity cost adalah subyektif. Penentuan alternative terbaik sangat tergantung pada individu, dan yang bersangkutan biasanya tidak tahu nilai dari alternative terbaik secara pasti, karena memang alternative lain terbaik sesuatu yang tidak dijalani. Contoh jika Anda melewatkan kesempatan untuk makan bakso dan ngobrol bersama dengan teman pada malam hari, tetapi Anda memilih mengerjakan paper, Anda sebenarnya tidak tahu secara pasti nilai kesempatan yang hilang tersebut.
  Perhitungannya memerlukan waktu dan informasi. Asumsinya orang akan secara rasional memilih alternative lain yang lebih bernilai. Orang biasanya membuat pilihan dengan informasi yang terbatas dan bahkan tidak benar, pilihan yang diambil bisa saja salah, contoh; Anda ikut rekreasi kemudian hujan, menonton film ternyata membosankan, sepatu yang baru dibeli ternyata membuat lecet kaki.
Studi Kasus:
Apakah perguruan tinggi adalah investasi yang menarik bagi Anda?

Rabu, 14 Oktober 2015

2. Ilmu Dari Analisis Ekonomi

B.Ilmu Dari Analisis Ekonomi
(Marsono,ME)
Analisis ilmiah digunakan untuk membentuk teori dan model, yang digunakan untuk menjelaskan bagaimana membuat pilihan ekonomi dan bagaimana ekonomi berlangsung. Teori atau model menjelaskan unsur-unsur utama dari permasalahan yang dijelaskan, sehingga bila kita ingin menganalisisnya, maka kita harus membuat penyederhanaan. Metoda ilmiah dalam ekonomi merupakan proses penelitian ilmiah, yang terdiri empat tahap:
a.Identifikasi pertanyaan dan penentuan variable yang relevan, seperti bagaimana hubungan antara harga Fanta dengan jumlah Fanta yang dibeli. Dalam hal ini variable yang relevan adalah harga dan jumlah, variable inilah yang nantinya menjadi unsure dari teori.
b.Spesifikasi asumsi: merupakan asumsi utama yang digunakan, seperti asumsi hal lain tetap ( bagaimana harga Fanta mempengaruhi jumlah Fanta yang terjual
c.Formulasi hipotesis: teori mengenai hubungan antar variable- variable yang ada. Contohnya; jika harga Fanta naik dan hal lain tetap, maka jumlah Fanta yang terjual akan turun. Teori ini menjadi prediksi terhadap kehidupan nyata.
d.Validitas: suatu teori diuji dengan membandingkan prediksi dengan fakta-fakta . Pengujian akan sampai pada kesimpulan.
Memahami Kurva:
a. Kurva Permintaan
b. Pergeseran Kurva Permintaan
c. Kurva Penawaran
d. Pergeseran Kurva Penawaran

Selasa, 06 Oktober 2015

1.SENI DAN ILMU ANALISIS EKONOMI

1. SENI DAN ILMU ANALISIS EKONOMI
( MARSONO, ME)
A. Permasalahan Ekonomi Keinginan kita tidak terbatas, ingin memiliki mobil baru, rumah yang indah, makanan yang enak, waktu yang banyak, kehidupan yang nyaman, uang yang banyak, tidur yang nyenyak dan banyak. Siapa yang tidak ingin? Meskipun beberapa keinginan terpenuhi, pasti akan muncul keinginan yang lain. Masalahnya adalah keinginan kita tidak terbatas, sumber daya yang akan dapat memenuhinya sangat terbatas.
Sumber daya dikatakan langka apabila tidak dapat diperoleh secara bebas/jika harganya lebih besar dari nol. Mengingat sumber daya itu langka maka: harus memilih pilihan tertentu saja, pada saat menentukan pilihan akan kehilangan pilihan yang lain.
Ilmu ekonomi mempelajari bagaimana manusia menggunakan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Mari kita bahas mengenai sumber daya, barang dan jasa, inti dari permasalahan ekonomi.
a. Sumber Daya Sumber daya input digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Barang dan jasa langka karena sumber daya juga langka. Sumber daya dapat kita bagi empat kelompok besar; tenaga kerja, capital, tanah dan kewirausahaan. Pemilik sumber daya tenaga kerja dibayar upah, penggunaan capital dibayar bunga, pemilik tanah dibayar sewa, kewirausahaan dibayar laba. Pemilik sumber daya biasanya dibayar atas waktu pemanfaatan sumber daya. Seperti upah sebesar Rp 10.000 per jam, bunga 2% per bulan, laba Rp 100.000 per tahun.
b. Barang dan Jasa
Sumber daya dikombinasikan untuk menghasilkan barang dan jasa. Seorang petani, traktor, tanah 50 are, bibit, pupuk akan menghasilkan jagung. Seorang musisi, alat music, kursi, gedung, konduktor digabungkan untuk menghsilkan jasa berupa Simponi. Kuliah, film, konser, les piano, potong rambut adalah jasa. Karena sumber daya yang dihasilkan langka atau jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia, maka kita harus membuat pilihan. Barang dan jasa yang betul-betul bebas bukan merupakan permasalahan ekonomi dan tidak akan muncul harga.
c. Pelaku Ekonomi
Pelaku ekonomi terdiri empat jenis; RTK, RTP, RTN, MLN. Interaksi antara pelaku ekonomi menentukan alokasi daya ekonomi. Pelaku ekonomi menawarkan barang dan barang kepada pasar. Pasar adalah alat yang memungkinkan pembeli dan penjual melakukan pertukaran, pasar menggabungkan pertukaran, permintaan, penawaran untuk menentukan harga dan jumlah.
d. Ilmu Ekonomi Mikro dan Makro Adalah studi tentang perilaku ekonomi anda dan perilaku ekonomi orang lain yang membuat pilihan. Ilmu ekonomi mikro mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan ekonomi secara individual dan cara pilihan dari para pelaku ekonomi dikoordinasikan oleh pasar. Contoh; bagaimana harga dan output ditentuntukan. Ilmu Ekonomi Makro mempelajari perekonomian secara keseluruhan seperti; total produksi, lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi.
e. Kepentingan Pribadi yang Rasional
Asumsi kunci dari ekonomi adalah bahwa masing-masing individu, dalam membuat pilihan, secara rasional memilih alternative yang menurutnya paling disukai. Dengan rasional, ekonom berarti orang mencoba untuk membuat pilihan terbaik berdasarkan informasi yang ada. Secara umum, kepentingan pribadi yang rasional (rational self interest) yang berarti meminimalkan biaya yang diharapkan (expected – cost) dan memaksimalkan manfaat yang diharapkan (expected benefit).
f. Analisis Marginal
Pilihan ekonomi didasarkan pada perbandingan antara expected marginal cost (biaya marginal yang diharapkan) dengan expected marginal benefit ( manfaat marginal yang diharapkan). Pengambilan keputusan rasional jika expected marginal benefit lebih besar dari pada expected marginal cost. ( W.A. McEachern )

Jumat, 27 Maret 2015

2. Financial Market


2. FINANCIAL MARKET
1.   Financial Market adalah tempat dilaksanakan berbagai aktivitas keuangan baik dalam bentuk penjualan surat berharga yang dilakukan oleh pasar modal dan juga penjualan mata uang.
2.   Bentuk – bentuk Financial Market
a.       Capital Market adalah sebuah pasar tempat dana-dana modal seperti ekuitas dan hutang diperdagangkan
b.      Money market adalah pasar internasional untuk pelaku transaksi  yang memperdagangkan  instrument keuangan pemerintah dan perusahaan dalam jangka pendek, seperti sertifikat deposito, dan surat – surat berharga bank sentral.
3.   Kebijaksanaan Pasar Uang
Pembahasan pasar uang tidak bisa mengesampingkan peranan lembaga moneter di suatu Negara yaitu bank sentral. Bentuk pengendalian yang dilakukan bank sentral biasa dikenal instrument kebijakan moneter. Kebijakannya meliputi; kebijakan suku bunga, kebijakan pasar terbuka, penetapan cash ratio.
4.   Inflasi dan Investasi
Inflasi merupakan keadaan yang membahayakan bagi perekonomian suatu Negara mampu menimbulkan pengaruh investasi. Pengaruh inflasi pada investasi, jika inflasi turun maka pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja akan turun begitu juga sebaliknya.
5.   Model  Penentuan Nilai Tukar
The Fei Ming menjelaskan tentang model penentuan nilai tukar:
a.       Traditional theories, ada dua teori:
Ø  Teori purchasing power parity
Teori ini menyatakan bahwa harga barang di suatu Negara harus sama dengan harga barang serupa di Negara lain sesuai dengan tingkat nilai tukar yang berlaku di dua Negara, yang merupakan rata-rata tertimbang dari seluruh produk yang dihasilkan kedua Negara.
Ø  Teori elastisitas
Mengatakan bahwa nilai tukar adalah harga dari valuta asing untuk mempertahankan neraca pembayaran internasional suatu Negara agar tetap berada pada tingkat ekulibrium.


b.      Modern Monetary Theories on Short Term Exchange Rate Volatility
Teori ini memperhatikan adanya peran pasar modal dalam jangka pendek dan peran bursa komoditi dalam jangka panjang terhadap fluktuasi nilai tukar.
c.       Syntesis of traditional and modern monetary views
Menjelaskan bahwa dinamika perubahan yang terjadi di pasar keuangan lebih cepat jika dibandingkan dengan perubahan di pasar barang.
6.   Kebijakasanaan Pasar modal
Kebijaksanaan pasar modal berada dibawah koordinator menteri keuangan dan selanjutnya menunjuk Bapepam – LK sebagai pengawas.
7.   Hubungan Pasar Modal dan Pasar Uang
Membaiknya kinerja pasar modal merupakan barometer bagi sehatnya perekonomian yang akan menimbulkan kegairahan investor untuk berinvestasi. Masuknya investor asing ke pasar modal Indonesia sebagai akibat dari diversifikasi internasional portofolio, sehingga investasi mereka menyebabkan pasar modal Indonesia bergairah. Investor asing mengharapkan return atas investasinya dalam dua hal yaitu saham dan valas.
Kepastian dalam berbisnis menjadi factor utama karena investor sangat menginginkan kepastian. Bahwa system nilai tukar tetap diversifikasi internasional akan memberikan hasil yang lebih baik disbanding system mengambang. Menguatnya rupiah akan memberikan keuntungan dan jika rupiah melemah dan emiten tidak mampu memberikan kompensasi kerugian, maka mereka akan keluar dari bursa.
Harga saham juga akan mempengaruhi nilai tukar dalam bentuk korelasi negative. Bahwa peningkatan yang terus menerus yang terjadi pada harga saham akan membantu terdorongnya mata uang domestic. Disini tindakan investor asing akan membeli mata uang domestic untuk diinvestasikan pada pasar modal.
Secara sederhana dapat dipahami terdapat hubungan yang saling mempengaruhi antara nilai tukar dan harga saham di pasar modal baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.


1. PORTOFOLIO DAN INVESTASI


1.     PORTOFOLIO  DAN  INVESTASI

1.   Pengertian Portofolio
Pengenalan konsep portofolio dalam dunia investasi mengalami proses perubahan yang cepat setiap waktunya. Ada banyak definisi tentang portofolio yang dikemukakan oleh berbagai pakar. Namun dari berbagai definisi dapat kita simpulkan bahwa portofolio adalah sebuah bidang ilmu yang khusus mengkaji tentang bagaimana cara yang dilakukan oleh seorang investor untuk menurunkan resiko dalam berinvestasi seminimal mungkin.
2.   Tujuan Pembentukan Portofolio
Adapun tujuan Pembentukan Portofolio adalah:
a.       Untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan
b.      Menciptakan resiko yang minimum
c.       Menciptakan continuity dalam bisnis
3.   Portofolio Efisien
Portofolio efisien adalah portofolio yang berada di dalam kelompok yang layak menawarkan ke para investor ekspektasi return  maksimum atas berbagai level resiko dan juga resiko minimum untuk berbagai level ekspektasi return.
4.   Pengertian  Investasi
Menurut PSAK nomor 13 per 1 Oktober 2004 investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan melalui distribusi hasil investasi seperti bunga, royalty, deviden, dan uang sewa. Disamping pengertian tersebut, juga menjelaskan tentang bebarapa pengertian dari:
a.       Investasi lancar adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimiliki selama setahun/ kurang
b.      Investasi jangka panjang adalah investasi selain investasi lancar
c.       Investasi property adalah investasi pada tanah/ bangunan yang tidak digunakan
d.      Investasi dagang adalah investasi ditujukan untuk mempermudah/ mempertahankan bisnis/ hubungan perdagangan.
Sehingga investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana guna memberikan keuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan akan memberikan tambahan keuntungan.


5.   Tujuan Investasi
Dalam bidang investasi perlu menetapkan tujuan yang hendak dicapai yaitu:
a.       Terciptanya keberlanjutan dalam  investasi
b.      Terciptanya profit yang maksimum
c.       Terciptanya kemakmuran
d.      Turut memberikan andil bagi pembangunan bangsa
6.   Bentuk – bentuk investasi
Dalam aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk:
a.       Real investment ( tanah, mesin, pabrik)
b.      Financial Investment ( saham dan obligasi)
7.   Tipe – Tipe Investasi
a.       Direct Investment yaitu berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan yang dapat dilakukan baik melalui perantara atau berbagai cara lainnya. Diantaranya:
1.      Investasi langsung yang tidak dapat diperjuabelikan  seperti  tabungan, deposito
2.      Investasi langsung dapat diperjualbelikan
-          Investasi langsung di pasar uang ( T-bill, deposito yang dapat dinegosiasikan)
-          Investasi langsung di pasar modal:
·         surat-surat berharga pendapatan tetap seperti: (T-bond, federal agency securities, municipal bond, corporate bond, convertible bond)
·         Saham – saham biasa
-          Investasi langsung di pasar turunan (opsi, future contract)
b.      Indirect investment
Adalah investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup  hanya dengan memegang dalam bentuk saham atau obligasi saja.
8.   Proses  Investasi
Secara umum proses manajemen investasi meliputi 5 langkah:
a.       Menetapkan sasaran investasi
b.      Membuat kebijakan investasi
c.       Memilih strategi kebijakan investasi
d.      Memilih strategi portofolio
e.       Memilih asset
f.       Mengukur dan mengevaluasi kinerja

Sabtu, 15 November 2014

MACAM MACAM ONGKOS

4. MACAM MACAM ONGKOS 4.1 Macam-macam Ongkos Pengertian Ongkos Ongkos adalah kurva yang menunjukkan saling berhubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat output yang dihasilkan. Sedangkan yang dimaksud dengan ongkos produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang gunanya untuk memproduksi output atau pengeluaran. Ongkos produksi dibedakan menjadi: a. Ongkos Produksi Jangka Pendek Dalam ongkos produksi jangka pendek perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan adalah masalah kebijaksanaan bahan baku, tenaga kerja dan lain-lain yang merupakan ongkos variable. jadi dalam ongkos produksi jangka pendek ini terdapat ongkos tetap dan ongkos variable. Kurva LRAC menyerupai bentuk huruf U disebabkan oleh sebagai berikut : • Economics of Scale / Increasing Returns to Scale Kurva LRAC bergerak ke kanan semakin menurun. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi atau produktivitas, karena para pengusaha bisa memperbesar fasilitas produksi sehingga terjadi penghematan ongkos produksi. Hal ini menyebabkan ongkos produksi rata-rata menjadi rendah. Faktor-faktor yang merupakan Economics Scale sebagai berikut : a.Spesialisasi faktor-faktor produksi. b. Penurunan harga bahan mentah, karena pembelian yang besar. c. Hasil dari produk sampingan. d. Perusahaan besar mendorong pengembangan fasilitas diluar perusahaan yang berguna baginya. • Diseconomics of Scale / Decreasing Returns to Scale Perusahaan yang terus berkembang besar pada suatu tingkat tertentu cenderung tidak efisien, sehingga produktivitasnya menurun. Akibatnya ongkos produksi menaik. Hal ini terlihat pada Kurva LRAC sisi kanan menaik. b. Ongkos Produksi Jangka Panjang Dalam ongkos produksi jangka panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, misalnya alat untuk membuat bahan-bahan produksi tersebut agar hasil produksi yang dibuat cepat terselesaikan. Dengan menerapkan system ini tidak ada ongkos tetap dalam jangka panjang. Semua pengeluaran merupakan ongkos variable. Dari pengertian di atas yang secara umum diungkapkan terdapat juga 2 macam pengertian ongkos yaitu: 1. Economic Cost (Biaya Ekonomi), yaitu ongkos yang dikeluarkan atas penggunaan semua faktor produksi untuk menghasilkan output tertentu. 2. Accounting Cost (Biaya Akuntan), yaitu ongkos yang pengertiannya hampir sama dengan economic cost, tetapi ongkos disini dinyatakan secara tegas dalam pembukuan, sehingga ada istilah: a.Explicit cost, yaitu ongkos-ongkos yang tercatat atau terlihat jelas dalam pembukuan b. Implicit cost, yaitu ongkos produksi yang tidak terlihat dalam pembukuan Contohya: adalah perusahaan rokok Djarum super yang mengiklankan produk rokoknya melalui media elektronik seperti iklan yang ada di televise. Maka perusahaan tersebut harus membayar biaya ongkos produksi iklan tersebut. Selain untuk membayar iklan pastinya perusahaan rokok tersebut membutuhkan bahan-bahan untuk membuat rokok tersebut, seperti kertas rokok dan tembakaunya. Maka perusahaan akan mengeluarkan uang untuk ongkos kertas yang diperlukan dan tembakaunnya. Macam-macam ongkos adalah sebagai berikut: a.Total Fixed Cost (Ongkos Total Tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh : penyusutan, sewa, dsb. b.Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh : ongkos bahan mentah, tenaga kerja, dsb. c.Total Cost (Ongkos Total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC. d. Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata) adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output. AFC = TFC / Q , dimana Q = tingkat output e. Average Variabel Cost (Ongkos Variabel Rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. AVC = TVC / Q f. Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. ATC = TC / Q g. Marginal Cost (Ongkos Marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q 4.2 Kurva Ongkos Kurva ongkos adalah kurva yang menunjukan hubungan antara jumlah ongkos produksi dengan tingkat tinggi output yang dihasilkan. Gambar 1. Kurva Ongkos Produksi Jangka Panjang Gambar 2. KurvaBiaya Total Gambar 3. Kurva Ongkos Variabel Rata-Rata Gambar 4. Long Run Average Cost Curve Gambar 5. Kemungkinan Kapasitas Produksi 4.3 Penerimaan Penerimaan adalah segala penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Kurva penerimaan adalah kurva yang didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue). Macam-macam penerimaan : a.Total penerimaan (Total revenue : TR), yaitu total penerimaan dari hasil penjualan outputnya. Pada pasar persaingan sempurna, TR merupakan garis lurus dari titik origin, karena harga yang terjadi dipasar bagi mereka merupakan suatu yang datum (tidak bisa dipengaruhi), maka penerimaan mereka naik sebanding (Proporsional) dengan jumlah barang yang dijual. Pada pasar persaingan tidak sempurna, TR merupakan garis melengkung dari titik origin, karena masing perusahaan dapat menentukan sendiri harga barang yang dijualnya, dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi). b.Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR), yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual. c. Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR), yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. 4.4 Keuntungan Maksimal Keuntungan maximum adalah keuntungan penuh dari output yang telah di produksi sebelumnya. Keuntungan maksimal dapat dibagi menjadi 3 yaitu : a.Pendekatan Total b.Pendekatan Marginal c. Pendekatan Rata-Rata Pendekatan Total Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC. Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas. Dalam menentukan keuntungan maksimum ada 2 cara sebagai berikut: a. Keuntungan maksimum dicari dengan jalan mencari selisih antara keuntungan maksimum dengan ongkos minimum. b. Keuntungan maksimum terjadi pada saat MR = MC. Pendekatan Marginal Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC). Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya. Pendekatan Rata-rata Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.

Rabu, 22 Oktober 2014

Perhitungan Pendapatan Nasional


 Perhitungan Pendapatan Nasional
(Marsono,ME)

Beberapa perhitungan pendapatan nasional yang dapat dilakukan adalah;
1.    Pendekatan hasil produksi (product approach)
2.    Pendekatan pendapatan ( income approach)
3.    Pendekatan pengeluaran ( expenditure approach)

*      Pendekatan produksi dapat dilakukan dengan dua cara:
a.       Menghitung nilai akhir (final goods)
b.      Menghitung nilai tambah (value added)
Contoh:  Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Produksi
Produsen
Hasil
Nilai akhir
Nilai tambah
Produsen 1
Kapas
225
225
Produsen II
Benang
460
235
Produsen III
Kain
840
380
Produsen IV
Pakaian
1300
460

Jumlah nilai tambah
1300

Keterangan:
 masing-masing produsen memberikan kontribusi nilai tambah, petani kapas menyumbangkan sebesar 225 (225-0), pengusaha benang sebesar 235, pengusaha kain menyumbangkan sebesar 380, pengusaha pakaian sebesar 460.
Perhitungan PDB berdasarkan 11 lapangan usaha
Sektor Usaha
Nilai
1.       Pertania,peter,kehut,dan perik
200
2.       pertamb angan dan penggalian
400
3.       Industri
300
4.       Listrik, gas dan air minum
250
5.       Bangunan
100
6.       Perdagangan
200
7.       Pengangkutan dan komunikasi
 300
8.       Bank dan Lembaga keuangan lainnya
350
9.       Sewa rumah
100
10.   Pemerintah dan pertahanan
  50
11.   Jasa-jasa
  75
Jumlah GDP
1325

*      Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pendapatan
Perhitungan ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data pendapatan yang diperoleh rumah tangga- rumah tangga keluarga.
Contoh tabel:
Pendapatan
Nilai
Pengeluaran
Nilai
1.       Upah dan gaji
200
Konsumsi
300
2.       Sewa
100
Investasi
   50
3.       Bunga
50
Pemerintah
100
4.       Laba
150
Ekspor Netto(X-M)
  50
PN atas dasar biaya factor produksi
500
Pengeluaran
500

Atau secara matematis dilukiskan sbb: Y at factor= Yw + Yr + Yi + Yp

*      Perhitungan Pendapatan Nasional Pendekatan Pengeluaran
Perhitungan ini dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yaitu konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, perdagangan luar negeri.
Secara matematis ditulis Y = C + I + G + (X-M)